Suaramu

Apa itu kau? Suaramu
yang memanggil-manggil aku
supaya menoleh dan berdelusi

Sekali lagi. Suaramu berhembus
dari dasar telingaku, yang mudah bengkok dan tuli kerasukan percik air mandi.

Itu kah kau? denging pesawat yang melintas
terbang bersama burung-burung
di atas ribuan kaki

di antara lututku yang gemetar
dan kerap kau curigai
sebagai penumpang ilegal

dijatuhkan ke bumi, demi mencicip lumpur dan mengulang-ngulang kata ganti
gagal menghapal nama jalan-jalan, yang tak pernah lolos dari mata rautan

Itu pasti suaramu yang samar-samar melambai-lambai hendak mengatakan, Hati-hati di jalan ya, tapi sebelah tanganmu adalah tongkat Musa
yang mampu memisahkan laut merah.

Di seberang jalan, suaramu terdengar terluka. Aku apalagi.

Sekejap semuanya menjadi kramat
tapi kau terus memanggil-manggil supaya aku terus terserap dan menggigil

di balik jaketku, kau biarkan
aku terseok-seok
menyebrang jalan itu.

[AW]

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jatuh Cinta

Pertanyaan-pertanyaan yang Tenggelam